Rabu, 09 Juli 2008

Nomor Cantik dan Hoki Pemilu

Jakarta - Setelah pengumuman kontestan Pemilu 2009, pengundian nomor urut parpol akan dilakukan Rabu (9/7/2008) siang. Diakui atau tidak, seluruh parpol pasti berharap mendapatkan nomor cantik yang dipercaya menjadi booster bagi hoki mereka saat berlaga nanti.

Ada beberapa angka yang secara umum diyakini sebagai pembawa faktor keberuntungan. Yakni 9 dan kelipatannya, 8, 7 dan 1. Sedangkan 4 dan 13 adalah angka yang paling dihindari karena dianggap angka sial.

Pengalaman pada Pemilu 2004 tidak melemahkan keyakinan di atas. Tidak semua parpol bernomor hoki memperoleh capaian gilang gemilang, dan sebaliknya yang beromor sial pun perolehan suaranya justru cukup memuaskan.

Pada pemilu lalu 1 dan 7 adalah nomor urut bagi Partai Nasionalis Indonesia (PNI) Marhaenisme dan Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PIB). Tapi total perolehan suara dua parpol baru itu jauh di bawah harapan.

Begitu juga nasib Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) yang bernomor urut 8. Putusan MK atas sengketa hasil pemilu memaksa parpol yang diotaki Eros Djarot
ini merelakan the one and only kursi mereka di DPR-RI ke haribaan PDS (19).

Keberuntungan justru menghinggapi PAN yang bernomor urut 13 yang dianggap angka sial. Namun parpol berlogo matahari terbit warna biru ini sukses menempatkan
kadernya di parlemen dalam jumlah signifikan dan di kabinet.

Partai Demokrat (PD) adalah yang paling beruntung mendapat angka keberuntungan 9 sebagai nomor urutnya. Selain kursi di DPR, parpol yang baru dideklarasikan akhir 2003 ini sukses mendudukkan salah satu pendirinya, SBY, sebagai Presiden RI periode 2004-2009.

Sementara PDI Perjuangan dengan nomor urut 18 tampil gemilang. Partai yang tetap menjagokan Megawati Soekarnoputri di pilpres mendatang, pada Pemilu 2004 sukses
menggaet 21 juta suara.

Berdasar paparan di atas maka sah saja bila parpol-parpol -tertutama yang baru- mengharap nomor cantik. Entah tujuannya gaet hoki, dopping untuk rasa percaya
diri atau sekedar memudahkan teknis kampanye.

Berdasar paparan itu pula, pasti seluruh petinggi parpol sadar dapat angka cantik bukan jaminan genggam kepercayaa pemilih. Ada tanjakan panjang berliku yang harus dilalui dengan kerja keras dan perlu sumber daya mumpuni sebagai pendukung.
Luhur Hertanto - detikNews

Tidak ada komentar: